Rumah Subsidi Program Pemerintah part 1
Di postingan ini gua mau berbagi nih tentang program yang lagi dijalanin oleh pemerintah Indonesia yaitu RUMAH SUBSIDI
Awal mula ada kepikiran tentang rumah subsidi ini adalah dari obrolan iseng tapi serius (nah gimana tuh) antara gua dan Yulvi. Jadi sekitar pertengahan tahun 2017 itu (sebenarnya udah dari tahun 2015 ada niatannya tapi gua masih ga mikirin banget) gua sama Yulvi lagi iseng aja ngobrol berdua tentang kalau misalkan nanti kita nikah kita gimana, maksudnya tuh kita tinggal dimana, apakah kita bakal ngeKost atau ngontrak Rumah, beli rumah? (kayanya ga mungkin, karena mengingat harga rumah jaman sekarang yang WAW) atau gimana nih? karena buat kita berdua pantang banget setelah nikah harus tinggal di rumah Orang Tua, bukannya SOSOAN MAMPU tapi kita berdua memang punya prinsip kalau rumah tangga itu dalam satu atap hanya ada 1 kepala keluarga aja, dan rumah tangga itu tidak perlu ada campur tangan dari rumah tangga yang lainnya.
setelah panjang mikir (padahal rencana nikah kapan aja belum kepikir sampe sekarang) akhirnya kita memutuskan, okey kita akan ngontrak aja.
Tapi, tiba-tiba Yulvi nge WA gua nih, tiba-tiba dia nanya kalau misalkan beli rumah disini mau ga? (Di Cikarang, Kab Bekasi. Yulvi yang memang kerja disalah satu hotel daerah Cikarang)
Yulvi :hon, kalau misalkan beli
rumah disini mau ga?
Gua :Di Cikarang? emang ada
uangnya?
Yulvi :disini lagi banyak Rumah Subsidi, DP sama
cicilannya kecil. Ya cicilannya hampir sama kaya biaya ngeKost Gua,
daripada ngeKost uangnya buat orang lain, mening kita sambil cicil rumah aja,
gimana?
Gua : ya udah sok aja
tanya-tanya dulu aja, nanti kabarin lagi
nahh setelah perbincangan itu gua lalu berfikir, rumah subsidi? apakah itu? siapakah dia? bagaimana itu rumah subsidi? nah gua juga ga tinggal diam dong, gua juga mulai cari-cari info tentang Rumah Subsidi. Di beberapa info yang gua dapet, gua tarik kesimpulan bahwa:
rumah subsidi adalah rumah yang biayanya pembeliannya disubsidi oleh pemerintah, sehingga angsuran perbulannya ramah kantong tidak bikin jebol. Tujuan dibuatnya rumah subsidi ini adalah menurut Pakde Jokowi banyak warga Indonesia yang mampu mencicil mobil, Gadget Mahal, Motor, dll yang sebenarnya adalah kebutuhan TERSIER sedangkan prinsip ekonomi dalam kehidupan itu harus memenuhi 3 kebutuhan pokok yaitu Sandang, Pangan, dan Papan dan barulah tersier bila mampu. Nah, mirisnya beberapa warga Indonesia tidak memikirkan kebutuhan Papannya ini "tempat tinggal" (atau mungkin pada mau tinggal di dalem mobilnya kali yaaaaa) sedangkan malah mati-matian menuhin kebutuhan tersiernya. Maka karena itulah Pemerintah Indonesia membuat program Rumah Subsidi di beberapa wilayah Indonesia.
adapun persyaratan dari kepemilikan rumah subsidi sebagai berikut:
- Yang paling pertama adalah WNI
- Minimal usia 21 tahun
- Diperuntukan untuk karyawan yang mempunyai gaji pokok (tidak termasuk tunjangan, bonus dll) MAX Rp 4.000.000, artinya rumah subsidi ini benar-benar hanya untuk kalangan menengah ke bawah.
- Diperuntukan untuk yang berdomisili di daerah rumah subsidi itu tinggal, atau minimal kita bekerja di daerah tersebut dengan jangka waktu minimal 1 tahun.Misalnya, gua mau beli rumah daerah Tangerang sedangkan KTP gua atau gua tinggal di Bandung, nah ini udah pasti ga akan lolos buat dapetin rumah subsidi.
- Yang paling penting adalah BELUM PERNAH MENERIMA FASILITAS RUMAH SUBSIDI. Karena rumah subsidi hanya bisa diperoleh 1x seumur hidup oleh masing-masing nama yang tertera di sertifikat rumahnya nanti.
setelah gua tau persyaratannya, lalu Yulvi mulai cari beberapa informasi tentang daerah perumahan yang bakal kita beli, gua pilih beberapa perumahan berdasarkan:
1. luas tanah dan bangunan
disini kita memilih berdasarkan luas tanah dan bangunan yang nyaman, yang ga terlalu kecil juga, karena ada beberapa developer yang menawarkan rumah dengan luas bangunan yang sangat kecil, walaupun biasanya luas tanahnya standar sih. Akhirnya kita menentukan range untuk luas tanah minimal 60sqm, dan luas bangunan minimal 30sqm.
2. besarnya DP dan cicilan yang harus dikeluarkan
2. besarnya DP dan cicilan yang harus dikeluarkan
yang perlu diketahui adalah, sebenarnya rumah subsidi dan rumah komersil itu untuk masalah DP hampir sama, hanya yang membedakan adalah cicilan perbulannya, biasanya untuk rumah komersil angsuran perbulan nya bisa besar atau kecil tergantung DP yang kita keluarkan bila DP yang kita keluarkan besar, maka cicilannya akan lebih ringan tapi bila DP nya kecil maka angsurannya yang akan besar dan yang perlu diingat adalah cicilannya biasanya FLOATING, sedangkan rumah subsidi sudah pasti FLAT dan cicilannya tidak akan lebih dari 1,5juta perbulannya tergantung dari KPR berapa lama dan tipe berapa yang kita ambil. Dan perlu ditanyakan secara rinci bahwa DP ini sudah mencakup apa saja, karna yang perlu kita pkirin lagi adalah rumah subsidi itu walau bangunannya siap pakai, tapi belum siap untuk dihuni karena kita harus bikin sumber air sendiri, sedangkan gali sumur air, pasang mesin Jet atau pompa itu bukan harga yang murah, nah itu harus kita pikirin juga. jangan sampai kita habisin uang DP kita tapi nanti ga punya sisa uang buat bikin sumber kehidupan (air). untuk maslah listrik biasanya rumah subsidi sudah diberikan listrik 1300w.
3. model rumah
Karena rumah subsidi biasanya memang rumah siap isi, jadi kaya kita ke toko aja, kita beli barang dan kita udah bisa liat barangnya, gua dan Yulvi sangat memperhatikan bentukan rumah yang bakal kita tempatin karena kita ga mau terlalu banyak meRenovasi rumah nantinya, modelnya kita cari yang bagus (ga norak) karena biasanya beberapa rumah subsidi punya bentukan rumah yang agak norak dengan Cat Dinding yang GONJRENG membuat mata tak nyaman memandang, dan juga ga lupa kita lihat dari bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan rumahnya. Memang sih kalau rumah subsidi pasti kualitas materialnya akan lebih jelek dari komersil, tapi beberapa developer ada yang ga sejahat itu juga, mereka tetep memaksimalkan kualitas walau tidak akan sebagus rumah komersil.
4. Lingkungan sekitar rumah
disini juga penting karena, lingkungan yang baik menentukan kelangsungan hidup yang baik juga kan. Gua sama Yulvi pengen lingkungan yang minimal lingkungan perumahannya yang ga terlalu ngampung (walaupun dikampung, karena rumah subsidi biasanya ada dipinggiran kota), akses jalannya, dan kemajuan daerahnya baik juga. Dan inget jangan beli rumah dikawasan yang rawan, misal rawan banjir, walaupun pada brosur atau kata developernya perumahan itu BEBAS BANJIR, tetep aja kita harus cek ulang, cara cek nya tanya sama warga sekitar, masalah ini.
nah itu beberapa kriteria standar pemilihan rumah yang gua dan Yulvi tetapkan siapa tau bisa berguna dan bisa dijadikan salah satu acuan juga dalam membeli rumah. dan setelah beberapa perumahan kita cari informasinya, akhirnya kita menemukan perumahan yang cocok dengan yang kita mau, yaitu di PERUMAHAN PESONA KARANG BAHAGIA Cikarang
okey deh, nanti dilanjut lagi ya ulasan gua tentang rumah subsidi ini, di Part 2 gua insya Allah bakal bahas tentang proses dari pembelian rumah subsidi, semoga postingan ini membantu dan lebih bisa membuka pikiran kita yaa
see youuuuuu
Yutiaza
Comments